Deskripsi

Komposisi

Setiap kaplet mengandung :
  • Paracetamol 500 mg
  • Phenylpropanolamine HCl 12.5 mg
  • Chlorpheniramine Maleate 2 mg
  • Dextromethorphan HBr 15 mg.

Kategori

Batuk dan Flu

Indikasi Umum

Alpara Kaplet digunakan untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk.

Deskripsi

Alpara Kaplet mengandung zat aktif Paracetamol, Phenylpropanolamine HCl, Chlorpheniramine maleate, Dextromethorphan HBr. Obat ini merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin yang disertai batuk. Alpara kaplet bekerja sebagai analgetik-antipiretik, dekongestan hidung, antihistamin, ekspektoran dan antitusif.
Obat ini menyebabkan kantuk. Sebaiknya jangan mengendarai kendaraan bermotor dan menjalankan mesin ketika mengkonsumsi obat ini.
Paracetamol bekerja sebagai analgesik bekerja dengan meningkatkan ambang batas rasa sakit dan antipiretik diduga bekerja langsung pada pusat pengatur panas di hipotalamus. Dextromethorphan HBr sebagai antitusif bekerja secara sentral dengan meningkatkan ambang rangsang refluks batuk.
Chlorpheniramine Maleate sebagai anti histamin bekerja mengurangi alergi. Phenylephrine Hcl sebagai dekongestan bekerja melegakan nafas.Obat ini tidak dianjurkan untuk pengobatan anak usia dibawah 6 tahun, wanita hamil dan menyusui kecuali atas petunjuk dokter.

Dosis

Dewasa dan diatas 12 tahun : 3 kali sehari 1 kaplet.
Anak 6-12 tahun : 3 kali sehari 1/2 kaplet

Aturan Pakai

Alpara Kaplet lebih baik dikonsumsi bersama makanan atau tidak.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu 20-25 ℃ (68-77 ℉), terlindung dari cahaya. Hindari dari jangkauan anak-anak.

Kemasan

1 strip @ 10 kaplet

Efek Samping

Alpara Kaplet dapat memiliki efek samping mengantuk, gangguan pencernaan, insomnia, gelisah, eksitasi, tremor, takikardi, aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi urin. penggunaan dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan fungsi hati.

Interaksi Obat

Alpara Kaplet dapat menyebabkan interaksi bila dikonsumsi bersamaan dengan :

  • Meningkatkan efektivitas Klorfeniramin jika digunakan bersamaan dengan lopinavir.
  • Pemberian obat simpatomimetik pada pasien yang menerima monoamine oxidase dapat menimbulkan kasus hipertensi.
  • Meningkatkan risiko toksisitas SSP bila dekstrometorfan diberikan bersama memantin (hindari penggunaan bersamaan).
  • Dapat menyebabkan terjadinya eksitasi SSP maupun depresi (hipertensi atau hipotensi) apabila meklobemid diberikan bersama dekstrometorfan atau petidin – hindari penggunaan secara bersamaan.
  • Ketika diberikan bersamaan dengan alkohol, loratadine tidak memiliki efek potensiasi seperti yang diukur dengan studi kinerja psikomotor.

Kontra Indikasi

Alpara Kaplet tidak boleh dikonsumsi oleh :

  • Tidak boleh diberikan pada penderita penyakit yang peka terhadap obat simpatomimetik lain (misal : efedrin, pseudoefedrin, fenilefrin) Penderita tekanan darah tinggi berat atau potensi stroke, yang mendapat terapi obat anti depresan (MAO)
  • Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan
  • Penderita gangguan jantung terhadap diabetes melitus, serta penderita usia lanjut
  • Hentikan penggunaan obat ini jika dalam 3 hari gejala flu tidak berkurang, segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan
  • Penderita hipersensitive terhadap komponen obat ini
  • Hentikan penggunaan obat jika terjadi susah tidur, jantung berdebar dan pusing.

Perhatian

Hati – hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal, glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid dan retensi urine.

Hati-hati penggunaan pada penderita tekanan darah tinggi atau yang mempunya potensi tekanan darah tinggi atau stroke, seperti pada penderita dengan berat badan berlebihan (overweight) atau penderita usia lanjut.

Tidak dianjurkan penggunaan pada anak di bawah usia 6 tahun, wanita hamil dan menyusui, kecuali atas petunjuk dokter.

Selama minum obat tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.

Hati-hati untuk penderita debil dan hipoksia (kekurangan oksigen).

Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat lain yang menekan susunan syaraf pusat.

Dapat menyebabkan depresi pernafasan dan susunan saraf pusat pada penggunaan dengan dosis besar.

Obat ini tidak dianjurkan untuk pengobatan anak usia dibawah 6 tahun, wanita hamil dan menyusui kecuali atas petunjuk dokter.
Kategori Kehamilan : C
Studi terhadap binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi terkontrol pada wanita hamil dan binatang percobaan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya resiko terhadap janin.

Segmentasi

Biru

Manufaktur

Molex Ayus Pharmaceutical

Informasi Tambahan

Berat 0.01 kg
Dimensi 10 × 5 × 1 cm