Deskripsi
Komposisi
Setiap 5 ml Flucadex Sirup mengandung :
- Acetaminophen 250 mg
- Glyceryl Guaiacolate 50 mg
- Phenylpropanolamine HCL 7.5 mg
- Dextromethorphan HBr 7.5 mg
- Chlorpheniramine Maleate 0.5 mg.
Kategori
Batuk dan Flu
Indikasi Umum
Meringankan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk.
Deskripsi
Flucadex Sirup mengandung zat aktif Paracetamol, Guaiphenesin, Phenylpropanolamine HCl, Chlorpheniramine maleat, dan Dextromethorphan HBr. Obat ini diguakan untuk mengatasi gejala influenza seperti demam, sakit kepala, bersin-bersin dan hidung tersumbat yang disertai batuk. Obat ini menyebabkan kantuk. Sebaiknya jangan mengendarai kendaraan bermotor dan menjalankan mesin ketika mengkonsumsi obat ini.
Antihistamin berbeda-beda dalam lama kerja serta dalam derajat efek sedatif dan antimuskarinik. Antihistamin golongan lama relatif mempunyai kerja pendek tetapi beberapa (misal prometazin) memiliki kerja sampai 12 jam, sedangkan antihistamin non sedatif yang lebih baru memiliki kerja panjang. Semua antihistamin golongan lama menyebabkan sedasi, meskipun alimemazin (trimeprazin) dan prometazin mempunyai efek sedasi yang lebih besar dibanding klorfeniramin dan siklizin. Efek sedasi ini kadang-kadang dibutuhkan untuk mengendalikan gatal karena alergi. Tidak banyak bukti yang menunjukkan bahwa antihistamin sedatif yang satu lebih baik dari yang lain karena pasien mempunyai respons yang sangat berbeda satu sama lain.
Dosis
Dewasa : Sehari 3 kali 2 sendok obat (10 ml)
Anak 6 -12 tahun : Sehari 3 kali 1 sendok obat (5 ml)
Aturan Pakai
Flucadex Sirup lebih baik dikonsumsi bersama makanan atau tidak.
Kemasan
Dus, Botol @ 60 ml
Efek Samping
Mengantuk adalah efek samping utama pada sebagian besar antihistamin golongan lama, walaupun stimulasi yang paradoksikal dapat terjadi meski jarang (terutama pada pemberian dosis tinggi atau pada anak dan pada lanjut usia). Mengantuk dapat menghilang setelah beberapa hari pengobatan dan jauh kurang dengan antihistamin yang lebih baru; sedasi, gangguan saluran cerna, efek antimuskarinik, hipotensi, kelemahan otot, tinnitus, euforia, nyeri kepala, stimulasi SSP, reaksi alergi, kelainan darah.
Efek samping lain yang jarang dari antihistamin termasuk hipotensi, efek ekstrapiramidal, pusing, bingung, depresi, gangguan tidur, tremor, konvulsi, palpitasi, aritmia, reaksi hipersensitivitas (bronkospasme, angio-edema, dan anafilaksis, ruam kulit, dan reaksi fotosensitivitas), kelainan darah, disfungsi hepar dan glaukoma sudut sempit.
Interaksi Obat
Flucadex Sirup dapat menyebabkan interaksi bila dikonsumsi bersamaan dengan :
- Meningkatkan efektivitas Klorfeniramin jika digunakan bersamaan dengan lopinavir.
- Pemberian obat simpatomimetik pada pasien yang menerima monoamine oxidase dapat menimbulkan kasus hipertensi.
- Meningkatkan risiko toksisitas SSP bila dekstrometorfan diberikan bersama memantin (hindari penggunaan bersamaan).
- Dapat menyebabkan terjadinya eksitasi SSP maupun depresi (hipertensi atau hipotensi) apabila meklobemid diberikan bersama dekstrometorfan atau petidin – hindari penggunaan secara bersamaan.
- Ketika diberikan bersamaan dengan alkohol, loratadine tidak memiliki efek potensiasi seperti yang diukur dengan studi kinerja psikomotor.
Kontra Indikasi
Dosis mungkin perlu diturunkan pada gangguan ginjal. Anak dan lansia lebih mudah mendapat efek samping. Penggunaan pada anak di bawah 2 tahun tidak dianjurkan kecuali atas petunjuk dokter dan tidak boleh digunakan pada neonatus. Banyak antihistamin harus dihindari pada porfiria, meskipun beberapa (misalnya klorfenamin dan setirizin) diperkirakan aman. Gangguan jantung, DM, gangguan fungsi hati yang berat.
Perhatian
Penggunaan obat ini harus dengan resep dokter.
Antihistamin yang menyebabkan kantuk mempunyai aktivitas antimuskarinik yang nyata dan harus digunakan dengan hati-hati pada hipertrofi prostat, retensi urin, pasien dengan risiko galukoma sudut sempit, obstruksi pyloroduodenal, penyakit hati dan epilepsi.
Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal, glaukoma, hipertrofiprostat, hipertiroid, dan retensi urin. Tidak dianjurkan penggunaan pada anak dibawah 6 tahun, wanita hamil dan menyusui.
Kategori Kehamilan : C
Studi terhadap binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi terkontrol pada wanita hamil dan binatang percobaan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya resiko terhadap janin.
Segmentasi
Biru
Manufaktur
Graha Farma