Lameson 4 mg 10 Tablet

Rp56.000

Stok habis

Deskripsi

Komposisi

Tiap tablet Lameson 4 mg mengandung Methylprednisolone sebanyak 4 mg.

Kategori

Anti Inflamasi / Anti radang

Indikasi Umum

Digunakan untuk pasien dalam kondisi Inflamasi & alergi, reumatik yang responsif terhadap terapi kortikosteroid, radang sendi, lupus, psoriasis (peradangan kulit), colitis ulcerosa (peradangan pada usus besar dan rektum), udema serebral, penyakit saluran napas, gangguan fungsi kelenjar endokrin, gangguan lain pada kulit, mata, paru, lambung, sistem saraf dan juga sel darah merah.

Deskripsi

Lameson 4 mg merupakan obat antiinflamasi yang mengandung Methylprednisolone sebanyak 4 mg. Methylprednisolone merupakan jenis obat antiinflamasi (antiradang) yang masuk dalam golongan kortikosteroid yang digunakan sebagai obat rematik, lupus, psoriasis, alergi,  imunosupresan, anti syok dan anti inflamasi. obat ini juga dianggap efektif untuk mengatasi kondisi peradangan. Sering juga digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi lain, seperti mual dari lupus, kelainan kelenjar tubuh, hinga alergi. Obat ini juga bisa digunakan untuk menyembuhkan kelainan sel darah dan sistem saraf.

Methylprednisolone bekerja dengan cara menembus membran sel sehingga akan terbentuk suatu kompleks steroid-protein reseptor. Di dalam inti sel, kompleks steroid-protein reseptor ini akan berikatan dengan kromatin DNA dan menstimulasi transkripsi mRNA yang merupakan bagian dari proses sintesa protein.

Dosis

Dewasa : Dosis awal : 4 – 80 mg per hari Dosis pemeliharaan : 4 – 8 mg per hari, dapat ditingkatkan hingga 16 mg per hari. Anak : Dosis awal : 0,8 – 1,1 mg/kg berat badan Dosis pemeliharaan : 2 – 4 mg per hari, dapat ditingkatkan hingga 8 mg per hari.

Aturan Pakai

Lameson lebih baik dikonsumsi pada saat makan.

Cara Penyimpanan

Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya matahari dan jauhkan dari tempat yang lembab.

Kemasan

1 Strip @ 10 Tablet

Efek Samping

Efek saluran pencernaan termasuk dispepsia, tukak lambung (dengan perforasi), abdominal distention, pankreatitis akut, ulserasi esophageal, dan kandidiasis. Efek muskuloskeletal termasuk miopati proksimal, osteoporosis, patah tulang dan tulang belakang, avascular osteonecrosis, tendon rupture. Efek endokrin termasuk supresi adrenal, haid tidak teratur dan amenore, Cushing’s syndrome (pada dosis tinggi, biasanya kembali bila dihentikan, berat badan bertambah, peningkatan nafsu makan, memperberat infeksi. Efek optalmik termasuk glaukoma, papilloedema, katarak, eksaserbasi virus mata atau penyakit jamur. Efek samoing lain termasuk gagal penyembuhan, atropi kulit, menimbulkan luka memar, jerawat, infark jantung, gangguan cairan dan elektrolit, mual, muntah, cegukan.

Interaksi Obat

Methylprednisolone dapat terjadi interaksi bila digunakan bersamaan dengan :

  • Ciclosporin : dapat meningkatkan resiko kejang.
  • Digoksin : dapat meningkatkan resiko aritmia.
  • Amphotericin B atau diuretik : dapat meningkatkan resiko hipokalemia.
  • Aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid : dapat meningkatkan resiko gangguan pencernaan.
  • Cholestyramine dan hormon estrogen : dapat menurunkan efektivitas methylprednisolone.
  • Isoniazid dan obat antidiabetes : dapat menurunkan efektivitas isoniazid dan obat antidiabetes.
  • Warfarin : dapat meningkatkan efek samping warfarin.
  • Asam asetilsalisilat : dapat meningkatkan efek samping pada saluran pencernaan, seperti peradangan, perdarahan, dan maag.

Kontra Indikasi

Tidak boleh dikonsumsi oleh penderita dengan kondisi di bawah ini :
  • Hipersensitivitas terhadap obat Methylpreednisolone
  • Penderita glaukoma sudut tertutup (peningkatan tekanan bola mata terlalu tinggi)
  • Penderita osteoporosis
  • Penderita penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen
  • Penderita infeksi jamur yang menyekuruh (sistemik)
  • Penderita Tukak lambung
  • Penderita infeksi virus
  • Penderita gangguan mental
  • Penderita penyakit TBC
  • Penderita penyakit diabetes mellitus
  • Penderita herpes simpleks
  • Ibu hamil dan menyusui.

Perhatian

Penggunaan obat ini harus dengan resep dokter.
Hati-hati bila diberikan pada pasien penderita gagal jantung, diabetes, tukak lambung, osteoporosis, glaukoma, colitis uselratif non spesifik, insufisiensi ginjal, hipotiroid, hipertensi, sirosis, myasthenia gravis, herpes simpleks pada mata, TBC, tidak dianjurkan pada wanita hamil dan menyusui, anak-anak dan bayi, tidak dianjurkan untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Hati-hati pada penyakit infeksi, terutama pada mata dan infeksi lain yang disebabkan oleh virus. Hindari pemberian vaksin virus hidup pada pemberian dosis imunosupresif (respon serum antibodi berkurang).
Kategori Kehamilan : C (studi terhadap binatang percobaan memperlihatkan adanya efek-efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi terkontrol pada wanita hamil dan binatang percobaan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya resiko terhadap janin.

Segmentasi

K Merah

Manufaktur

Lapi Laboratories

Informasi Tambahan

Berat 0.01 kg
Dimensi 10 × 5 × 1 cm