Tolak Angin Cair 15 ml

Deskripsi

Komposisi

Setiap 15 ml Tolak Angin Cair mengandung : Amoni Fructus (kapulaga), Foeniculli Fructus (adas), Isorae Fructus (kayu ules), Myristicae Semen (pala), Burmanni Cortex (kayu manis), Centellae Herba (pegagan), Caryophylli Folium (cengkeh), Parkiae Semen (kedawung), Oryza sativa (beras), Menthae arvensitis Herba (poko), Usneae thallus (kayu angin), Zingiberis Rhizoma(jahe), ekstrak Panax Radix, 70% Mel Depuratum (madu).

Kategori

Herbal

Indikasi Umum

Untuk membantu mengatasi masuk angin, seperti meriang, rasa mual, perut kembung, pusing, demam, lemas, diare, keluar keringat dingin, perut mulas, dan kedinginan. Untuk mengatasi sakit perut karena pengaruh makanan dan mabuk perjalanan.

Deskripsi

Tolak Angin Cair Plus Madu merupakan obat herbal terstandar yang bermanfaat untuk mengatasi masuk angin dengan gejala seperti mual, kembung, pusing, badan meriang dan terasa lemas. Formula Tolak Angin mengandung jahe, daun mint, kayu ules, cengkeh, adas terbukti mampu meningkatkan kekebalan tubuh melalui parameter kenaikan sel T yang merupakan indikator meningkatnya daya tahan tubuh. Beras (Oryza Sativa) berguna sebagai absorben untuk menyerap zat-zat beracun, atau zat lain yang menyebabkan diare. Adas (Foeniculi fructus) telah dikenal sebagai tanaman obat tradisional dengan bau aromatik yang khas. Kandungan minyak atsiri dalam adas berkhasiat untuk menyejukkan saluran pencernaan dan bekerja sebagai perangsang nafsu makan. Kayu Ules (Isorae Fructus) berkhasiat mengurangi rasa nyeri (analgetik). Daun Cengkeh (Caryophylli Folium) dapat menghilangkan rasa mual, muntah, dapat mencegah kerusakan hati akut akibat bahan racun tertentu (CCI4), juga sebagai penambah tenaga. Jahe (Zingiberis rhizome) dan Daun Cengkeh (Caryophylli folium) memiliki efek mempermudah pengeluaran dan mengencerkan lendir pada saluran napas serta memberikan sensasi manis dan hangat pada tenggorokan. Daun Mint (Menthae arvensitis Herba) bermanfaat dalam meringankan rasa mual dan kembung dan meningkatkan kerja sistem pencernaan. Madu (Mel depuratum) ditambahkan pada Tolak Angin Cair untuk menyamarkan rasa pahit dari berbagai olahan tanaman herbal dengan rasa manis yang dihasilkan sehingga lebih nyaman untuk dikonsumsi. Obat ini termasuk obat bebas dan berkhasiat yang telah terbukti pada uji farmakologi dan hewan.

Dosis

Daya tahan tubuh : minum 1 sachet, 2 kali per hari. Selama 7 hari atau lebih. Masuk angin/sakit perut dan diare : minum 1 sachet, 3 – 4 kali per hari. Sebelum melakukan perjalanan : minum 1 sachet, atau 1 – 3 sachet pada waktu mabuk perjalanan. Saat kecapaian dan kurang tidur : minum 1 sachet.

Aturan Pakai

Tolak Angin Cair lebih baik dikonsumsi sesudah makan. Bisa diminum langsung dari sachetnya atau dituang ke setengah gelas air putih hangat.

Cara Penyimpanan

Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya matahari dan jauhkan dari tempat yang lembab.

Kemasan

1 Sachet @ 15 ml

Efek Samping

Sulit tidur, nyeri payudara pada wanita, perdarahan vagina, peningkatan denyut jantung, sensasi terbakar di dada (heartburn), diare, sakit perut, perdarahan lebih banyak saat menstruasi, menurunkan kadar gula darah (hipoglikemi), sakit maag, dan sakit kepala. Reaksi hipersensitif seperti gatal-gatal dan kemerahan pada kulit, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, serta sesak napas.

Interaksi Obat

Tolak Angin Cair dapat terjadi interaksi obat bila digunakan bersamaan dengan :

• Obat warfarin, aspirin, clopidogrel, enoxaparin, heparin, diclofenac, dan ibuprofen : royal jelly dapat meningkatkan risiko perdarahan.
• Obat darah tinggi, seperti nifedipine, diltiazem, atau amlodipine : jahe berisiko menimbulkan darah rendah.
• Obat diabetes, seperti glimepiride atau pioglitazone, serta insulin : panax ginseng dan jahe berisiko menimbulkan hipoglikemia.
• Furosemide : panax ginseng dapat mengurangi efektivitas obat furosemide.

Kontra Indikasi

Tidak boleh dikonsumsi oleh penderita dengan kondisi di bawah ini :

• Hipersensitivitas terhadap kandungan yang ada di dalam Tolak Angin Cair.
• Pasien penderita hipoglikemi.
• Pasien dengan penderita multiple sclerosis.
• Pasien dengan gangguan fungsi hati.
• Pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
• Penderita HIV dan AIDS.
• Pasien dengan penyakit tuberculosis (TBC).