Deskripsi
Komposisi
Tiap kaplet salut selaput Eryra Forte mengandung Erythromycin 500 mg.
Kategori
Antibiotik
Indikasi Umum
Untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah yang disebabkan Streptococcus pyogenes dan Streptococcus pneumonia, infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan Streptococcus pyogenes dan Streptococcus aureus, infeksi menular seksual yang disebabkan bakteri atau sifilis pada pasien yang alergi terhadap penisilin, peradangan pada uretra yang disebabkan bakteri Gram negatif Chlamydia trachomatis (uretritis nongonokokus), infeksi karena mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan bakteri Listeria monocytogenes (listeriosis), infeksi pada saluran pernapasan dan paru-paru (pertusis) yang disebabkan Bordetella pertussis.
Deskripsi
Eryra Forte adalah obat antibakteri/antibiotik yang berfungsi untuk terapi pengobatan infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi yang rentan, jerawat. Eryra Forte memiliki kandungan Erythromycin sebanyak 500 mg. Eritromisina (Erythromycin) adalah antibiotik golongan makrolidum yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif. eritromisina (Erythromycin) biasanya digunakan untuk pasien yang alergi terhadap antibiotik golongan penicillin. eritromisina (Erythromycin) adalah antibiotik bakteriostatik yang bekerja dengan cara mengikat sub unit 50s dan 70s dari ribosom bakteri sehingga menghambat translasi mRNA. Dengan demikian sistesis protein akan terganggu sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat.
Dosis
Dewasa : 250 – 500 mg sebanyak 2 kali per hari. Anak-anak : 30 – 50 mg/kgBB per hari dalam 3 – 4 dosis terbagi. Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.
Aturan Pakai
Eryra Forte dapat dikonsumsi pada perut kosong (1 atau 2 jam sebelum/sesudah makan).
Cara Penyimpanan
Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya matahari dan jauhkan dari tempat yang lembab.
Kemasan
1 Strip @ 10 Kaplet salut selaput
Efek Samping
Mual, muntah, diare, konstipasi, kembung, palpitasi, nyeri dada, nyeri perut, dispepsia, sakit kepala, vertigo, pusing, melena dan jaundice kolestatik, monilia, vaginitis dan nefritis, ruam kulit, kemerahan pada kulit, gatal-gatal, somnolence, letih, fotosensitifitas dan shock anafilaksis, disfungsi hati.
Interaksi Obat
Eryra Forte dapat terjadi interaksi obat bila digunakan bersamaan dengan :
- Triazolobenzodiazepin dan benzodiazepin terkait (misalnya: Alprazolam, midazolam) : dapat meningkatkan sedasi
- Teofilin : dapat menurun dan simetidin dapat meningkatkan konsentrasi eritromisin
- Penghambat saluran Ca (misalnya: Verapamil, amlodipine, diltiazem) : dapat terjadi hipotensi, bradaritmia, dan asidosis laktat
- Inhibitor reduktase HMG-CoA (misalnya: Simvastatin, atorvastatin) : dapat terjadi rhabdomyolysis dengan gangguan ginjal
- Colchicine : dapat meningkatkan risiko toksisitas colchicine
- Sildenafil : dapat meningkatkan paparan sistemik sildenafil
- Deksametason : dapat menghambat kerja enzim dalam metabolisme eritromisina (Erythromycin) sehingga meningkatkan levelnya dalam plasma darah.
Kontra Indikasi
Tidak boleh dikonsumsi oleh penderita dengan kondisi di bawah ini :
- Hipersensitivitas terhadap obat Erythromycin
- Pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal
- Pasien yang mengalami gangguan fungsi hati
- Pasien yang mengalami kelemahan otot karena adanya gangguan pada saraf dan otot (myasthenia gravis)
- Pasien dengan gangguan penyakit jantung
- Pasien yang mengalami gangguan keseimbangan elektrolit
- Pasien yang memiliki kadar kalium atau magnesium rendah dalam tubuh
- Wanita hamil dan menyusui.
Perhatian
Penggunaan obat ini harus dengan resep dokter. Tidak boleh diberikan pada penderita hipersensitif, gangguan fungsi ginjal dan hati, myasthenia gravis, gangguan penyakit jantung, gangguan keseimbangan elektrolit, hipokalemia, ibu hamil dan menyusui. Beri tahu dokter jika sedang menggunakan atau mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, terutama jika sedang mengonsumsi obat antiaritmia (obat untuk gangguan irama jantung). Erythromycin tidak digunakan untuk mengobati infeksi oleh virus seperti flu. Erythromycin dapat menghambat efektivitas vaksin tertentu, terutama vaksin tifoid. Jangan digunakan untuk terapi jangka panjang. Hentikan penggunaan jika terjadi reaksi alergi. Erythromycin harus digunakan sesuai dengan rekomendasi dokter, tetap lanjutkan terapi meskipun sudah merasa sembuh, hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri terhadap Erythromycin. Kategori Kehamilan : B Studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko pada janin tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak terjadi pada studi terkontrol terhadap wanita hamil trimester 1 dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester selanjutnya.
Segmentasi
K Merah
Manufaktur
Rama Emerald Multi Sukses
Ulasan
Belum ada ulasan.