Deskripsi
Komposisi
Setiap tablet Neozep Forte mengandung : Phenylpropanolamine HCl sebanyak 15 mg. Chlorpheniramine maleate sebanyak 2 mg Paracetamol sebanyak 250 mg. Salicylamide sebanyak 150 mg.
Kategori
Batuk & Flu, Analgesik/Antinyeri, Antipiretik/Penurun demam.
Indikasi Umum
Untuk meringankan gejala flu seperti demam,sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin.
Deskripsi
Neozep Forte digunakan sebagai analgesik atau obat yang meringankan rasa nyeri, antipiretik atau dapat menurunkan demam, meringkan hidung tersumbat dan bersin-bersin. Isi kandungan obat ini yaitu phenylpropanolamine HCl 15 mg, chlorpheniramine maleate 2 mg, paracetamol 250 mg, salicylamide 150 mg. Phenylpropanolamine adalah obat yang digunakan sebagai nasal dekongestan, stimulan, dan sebagai agen anoretik. Obat ini adalah stereoisomer dari norephedrine dan norpseudoephedrine, yang termasuk psikoaktif dari kelas phenethylamine dan amfetamin. Obat ini biasanya digunakan dalam bentuk garamnya yaitu phenylpropanolamine hydrochloride. Chlorpheniramine maleate (CTM) adalah zat aktif yang digunakan untuk mengobati gejala alergi seperti rhinitis dan urtikaria. Termasuk dalam golongan antihistamin generasi pertama yang memiliki efek sedatif rendah. Salicylamide (o-hydroxybenzamide) adalah obat yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas (antipiretik). Paracetamol (Acetaminophen) adalah zat aktif yang memiliki aktivitas sebagai penurun demam (antipiretik) dan pereda nyeri (analgesik) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Obat ini termasuk golongan obat bebas terbatas yang tidak memerlukan resep dokter.
Dosis
Dewasa : 3 – 4 kali 1 tablet per hari. Anak-anak usia 6 – 12 thn : 3 – 4 kali 1/2 tablet per hari.
Cara Penyimpanan
Simpan pada tempat yang sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya matarhari dan jauhkan dari tempat yang lembab.
Aturan Pakai
Neozep Forte lebih baik dikonsumsi sesudah makan.
Kemasan
1 Strip @ 4 Tablet
Efek Samping
Mengantuk, sakit kepala, sakit perut, tremor, mulut kering, berkeringat, kelelahan, jantung berdebar, pusing, iritasi lambung, frekuensi berkemih berkurang, vertigo, gangguan psikomotor, aritmia, takikardi, palitasi, dan retensi urin.
Interaksi Obat
Neozep Forte dapat terjadi interaksi obat bila digunakan bersamaan dengan :
- Metoclopramide : dapat meningkatkan efek analgesik paracetamol.
- Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : dapat meningkatkan potensi kerusakan hati.
- Colestiramine dan lixisenatide : dapat mengurangi efek farmakologis paracetamol.
- Antikoagulan warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan.
- Obat-obat jenis monoamine oksidase (MAO) inhibitors : dapat meningkatkan tekanan darah (hipertensi).
Kontra Indikasi
Tidak boleh dikonsumsi oleh penderita dengan kondisi di bawah ini :
- Hipersensitivitas terhadap obat phenylpropanolamine HCl, chlorpheniramine maleate, paracetamol, salicylamide.
- Penderita dengan tekanan darah tinggi berat (hipertensi).
- Pasien dengan penyakit diabetes mellitus.
- Pasien dengan gangguan fungsi hati berat.
- Pasien dengan gangguan ginjal.
- Penderita penyakit jantung.
- Pasien dengan kondisi peningkatan tekanan pada mata.
- Pasien dengan pembesaran prostat.
- Pasien dengan gangguan tiroid.
- Pasien dengan frekuensi berkemih berkurang.
- Ibu hamil dan menyusui.
Perhatian
Hati-hati penggunaan pada penderita hipersensitif, gangguan hati akut dan ginjal, pasien dengan penyakit jantung, diabetes mellitus, penderita hipertensi, ibu hamil dan menyusui. Pemakaian harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini. Tidak dianjurkan pengguna anak di bawah 6 tahun, wanita hamil dan menyusui, kecuali atas petunjuk dokter. Kategori Kehamilan : C (studi terhadap binatang percobaan memperlihatkan adanya efek-efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi terkontrol pada wanita hamil dan binatang percobaan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya resiko terhadap janin.
Segmentasi
Biru
Manufaktur Darya Varia Laboratori