Deskripsi
Komposisi
Setiap tablet mengandung Propranolol sebanyak 10 mg.
Kategori
Hipertensi
Indikasi Umum
Propranolol digunakan untuk pengobatan hipertensi, feokromositoma, angina, aritmia, kardiomiopati obstruktif hipertrofik, takikardi ansietas, dan tirotoksikosis (tambahan), profilaksis setelah infark miokard, profilaksis migren dan tremor esensial.
Deskripsi
Dosis
Aturan Pakai
Propranolol lebih baik dikonsumsi sebelum makan.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 ℃ (68-77 F), terlindung dari cahaya. Hindari dari jangkauan anak-anak.
Kemasan
Efek Samping
Bradikardi, gagal jantung, hipotensi, gangguan konduksi, bronkospasme, vasokonstriksi perifer, gangguan saluran cerna, fatigue, gangguan tidur, jarang ruam kulit dan mata kering (reversibel bila obat dihentikan), eksaserbasi psoriasis.
Interaksi Obat
- Peningkatan efek obat propranolol jika dikonsumsi bersama obat golongan antiaritmia kelas I, seperti lidocain dan phenytoin.
- Peningkatan aktivitas saraf simpatik, seperti jantung berdebar jika dikonsumsi bersama obat reserpine dan guanethidine.
- Peningkatan risiko terjadinya bradikardia (denyut jantung lambat) jika dikonsumsi bersama digoxin.
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi berat dan atrioventrikular block (terhambatnya aliran impuls listrik ke jantung) jika digunakan bersama obat antagonis kalsium, seperti diltiazem dan verapamil.
- Peningkatan risiko bertambah parahnya kondisi gagal jantung jika digunakan bersama obat metildopa atau klonidin.
- Penurunan efektivitas propanolol jika digunakan bersama obat golongan obat AINS dan rifampicin.
Kontra Indikasi
Asma, gagal jantung yang tak terkendali, bradikardi yang nyata, hipotensi, sindrom penyakit sinus, blok AV derajat dua atau tiga, syok kardiogenik; feokromositoma. Bronkospasme. Beta bloker, termasuk yang dianggap kardioselektif, seharusnya tidak diberikan kepada pasien dengan riwayat asma atau bronkospasme. Namun, pada situasi yang sangat jarang dimana beta bloker harus diberikan pada pasien demikian, dapat diberikan beta bloker yang kardioselektif dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan spesialis.
Perhatian
Penggunaan obat ini harus dengan resep dokter. Hindari putus obat yang mendadak, terutama pada penyakit jantung iskemi, blok AV derajat pertama, hipertensi portal (risiko memburuknya fungsi hati), diabetes, riwayat penyakit paru obstruktif, miastenia gravis, pada anafilaksis respons terhadap adrenalin berkurang. Kategori kehamilan: Kategori C Studi terhadap binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi terkontrol pada wanita hamil dan binatang percobaan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya resiko terhadap janin. Kategori D: Terbukti berisiko terhadap janin (pada trimester 2 dan 3). Meski demikian, obat masih dapat digunakan jika obat diperlukan untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa, atau penyakit serius, dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif.
Segmentasi
K Merah
Manufaktur
Generik