Deskripsi
Komposisi
Setiap kaplet Dextamine mengandung Dexamethasone 0,5 mg dan Dexchlorpheniramine Maleate 2 mg.
Kategori
Anti Alergi dan Anti Inflamasi
Indikasi Umum
Reaksi alergi yang memberi respon terhadap kortikosteroid, rhinitis alergi, urtikaria, dermatitis akut/kronis, konjungtivis alergi, hay fever (peradangan rongga hidung) berat, asma bronkhial khronik (pembengakakan saluran nafas), serum sickness, keratitis & gangguan peradangan okular.
Deskripsi
Dextamine merupakan obat golongan anthistamin (antialergi) dan antiinflamasi (antiradang) dengan kandungan Dextamethasone (glukokortikoid) dan Dexchlorpheniramine Maleate. Obat ini berfungsi untuk pengobatan alergi pada saluran pernapasan, kulit, mata, seperti urtikaria, rhinitis alergi, serta dermatitis akut/kronis.
Dexamethasone termasuk dalam golongan obat kortikosteroid, yaitu senyawa yang mirip dengan hormon alami yaitu steroid. Kortikosteorid secara alami diproduksi oleh kelenjar adrenal untuk menekan reaksi peradangan yang terjadi. Senyawa tersebut dapat mengurangi gejala dari peradangan, di antaranya pembengkakan, nyeri, demam, dan kemerahan. Zat aktif ini memiliki aktivitas 20-30 kali lebih kuat dibandingkan dengan hidrokortison dan 5-7 kali lebih kuat dibandingkan dengan prednisone. Obat ini berfungsi sebagai anti-peradangan (antiinflamasi), antirematik, dan antialergi. Obat ini biasa dikombinasikan dengan dexchlorpheniramine maleate sebagai obat golongan antihistamin yang bekerja mengobati reaksi alergi. Dexchlropheniramine maleate merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi alergi (antihistamin). Obat ini dapat meringankan gejala alergi, seperti mata berair, bersin, pilek, dan gatal pada hidung, mata, maupun tenggorokan.
Dosis
Dewasa dan anak-anak usia 12 tahun ke atas : 1-2 kaplet per hari sebanyak 4 kali per hari.
Anak-anak usia 6-12 tahun : ½ kaplet sebanyak 3-4 kali per hari.
Aturan Pakai
Dextamine lebih baik dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Cara Penyimpanan
Simpan pada tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya matarhari dan jauhkan dari tempat yang lembab.
Kemasan
1 Blister @ 10 kaplet
Efek Samping
Gangguan endokrin, gangguan mata, gangguan psikiatrik, gangguan darah, gangguan urogenital, gangguan pernapasan, sakit kepala, pusing, sakit perut, insomnia (sulit tidur), gangguan menstruasi, sembelit, penglihatan kabur, peningkatan nafsu makan, serta penigkatan berat badan.
Interaksi Obat
Dextamine dapat terjadi interaksi bila digunakan bersamaan dengan :
- Obat fenobarbital, efedrin : dapat mempercepat metabolisme kortikosteroid.
- Obat Amfoterisin B, glikosida, kumarin, salisilat, obat antiinflamasi, MAOI, depresan SSP : dapat meningkatkan hipokalemia.
Kontra Indikasi
Tidak boleh dikonsumsi oleh penderita dengan kondisi di bawah ini :
- Hipersensitivitas terhadap obat Dextamethasone (glukokortikoid) dan Dexchlorpheniramine Maleate
- Penderita tulang rapuh (osteoporosis)
- Penderita infeksi virus akut, seperti herpes zoster
- Penderita infeksi jamur
- Penderita ulkus peptikum
- Pasien dengan terapi MAOI
- Penderita tekanan darah tinggi
- Penderita kadar kolesterol tinggi
- Pasien dengan kondisi penyumbatan kandung kemih.
Perhatian
Penggunaan obat ini harus dengan resep dokter.
Hati-hati penggunaan pada penderita herpes simpleks okuler, sirosis, kecendrungan psikosis, colitis ulseratif nonspesifik, anastomosis usus yang baru, gagal jantung kongestif, hipertensi, diabetes melitus, infeksi jamur, gagal ginjal kronik, uremia, stres, usia lanjut, glaukoma sudut sempit, hipertrofi prostat, TBC. Jangan mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin. Wanita hamil dan menyusui.
Tidak digunakan untuk pengobatan sakit otot pada gejala-gejala flu dan tidak untuk mengobati rematik, lumbago, sakit punggung, bursitis, sindroma bahu dan lengan karena dapat menimbulkan agranulositosis yang berakibat fatal, maka sebaiknya tidak digunakan dalam jangka panjang secara terus menerus. Pada pemakaian jangka lama dapat timbul neuropathy yang akan berangsur hilang bila pengobatan dihentikan.
Kategori Kehamilan : C (studi terhadap binatang percobaan memperlihatkan adanya efek-efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi terkontrol pada wanita hamil dan binatang percobaan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya resiko terhadap janin.
Segmentasi
K Merah
Manufaktur
Bufa Aneka