Deskripsi
Komposisi
Kategori
Batuk dan Flu
Indikasi Umum
Meringankan gejala-gejala yang berkaitan dengan rinitis alergika seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, rinorea, dan rasa gatal di hidung. Obat ini dianjurkan bila kedua sifat antihistamin dari loratadine dan efek dekongestan dari pseudoephedrine dibutuhkan.
Deskripsi
Dosis
Aturan Pakai
Rhinos SR lebih baik dikonsumsi sesudah makan.
Cara Penyimpanan
Kemasan
Efek Samping
- Gangguan saluran cerna : anoreksia, mual, muntah, nyeri lambung, mulut kering, peningkatan nafsu makan, perubahan buang air besar, dispepsia, eruktasi, perubahan warna lidah, gangguan pada lidah (tongue disorder), dehidrasi, peningkatan berat badan.
- Kardiovaskular : palpitasi, takikardia dan ekstrasistole.
- Efek samping lain yang pernah dilaporkan yaitu nyeri abdomen dan dispepsia, alopesia, reaksi anafilaksis, angioedema, aritmia jantung, bronkospasme, gangguan mood, konvulsi, depresi, pusing, sakit kepala, insomnia, jaundice, gangguan fungsi hati termasuk peningkatan transaminase, gangguan haid, nyeri muskoletal, nightmare, rash, diaforesis, tremor dan gangguan visual.
Interaksi Obat
- Pemberian obat simpatomimetik pada pasien yang menerima monoamine oxidase dapat menimbulkan kasus hipertensi.
- Menurunkan efektivitas pseudoephedrine, jika dikonsumsi bersama dengan antasida.
- Ketika diberikan bersamaan dengan alkohol, loratadine tidak memiliki efek potensiasi seperti yang diukur dengan studi kinerja psikomotor.
- Efek antihipertensi dari methyldopa, mecamylamine, reserpine, dan alkaloida veratartum dapat dikurangi oleh simpatomimetik. Penghambat beta adrenergik juga dapat berinteraksi dengan obat simpatomimetik.
- Peningkatan aktivitas pacemarker ektopik dapat terjadi ketika pseudoephedrine digunakan bersama-sama dengan digitalis.
Kontra Indikasi
Rhinos SR tidak boleh dikonsumsi oleh penderita dibawah ini :
- Tidak boleh diberikan pada pasien yang peka terhadap obat simpatomimetik lainnya (misal : ephedrine, phenylpropanolamine, dan phenylephrine), pasien hipertensi berat, dan yang mendapat terapi anti depresan tipe penghambat Monoamine Oxidase (MAO).
- Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
- Tidak boleh dikonsumsi oleh anak di bawah 12 tahun.
- Hati-hati penggunaan pada pasien hipertensi, atau yang mempunyai potensi hipertensi atau stroke, seperti pada pasien dengan berat badan berlebih (overweight) atau pasien usia lanjut.
- Bila dalam 3 hari gejala flu tidak berkurang, segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan.
- Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi susah tidur, jantung berdebar dan pusing.
Perhatian
Penggunaan obat ini harus dengan resep dokter. Harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan hipertensi dan diabetes melitus. Keamanan penggunaan pada masa kehamilan belum dibuktikan, sebaiknya diberikan jika hanya bila keuntungan terapeutiknya lebih besar dari risiko yang mungkin timbul terhadap janin. Karena loratadine dan pseudoephedrine diekskresikan melalui air susu ibu, maka perlu hati-hati bila diberikan pada ibu menyusui. Obat simpatomimetik harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang sedang menerima digitalis. Obat simpatomimetik dapat menyebabkan stimulasi sistem syaraf pusat (SSP), elektabilitas, konvulsi dan atau kolaps kardiovaskular yang disertai dengan hipotensi. Harus dihindarkan pada pasien pasien dengan insufisiensi hati. Pada pasien dengan insufisiensi ginjal, (GFR <30 ml/menit) dosis awal harus diturunkan karena dapat mengurangi bersihan (Clearance) loratadine dan psudoephedrine.
Segmentasi
K Merah
Manufaktur
Dexa Medica
Ulasan
Belum ada ulasan.