Deskripsi
Komposisi
Setiap kaplet Eltazon mengandung Prednisone sebanyak 5 mg.
Kategori
Anti Inflamasi / Anti Radang, Anti Alergi / Anti Histamin
Indikasi Umum
Untuk mengatasi kondisi alergi, peradangan, dan menekan sistem kekebalan tubuh, meringankan radang sendi (arthritis), mengobati lupus, mengobati peradangan pada kulit yang ditandai dengan kulit menebal, bersisik, mudah terkelupas, dan ruam kemerahan (psoriasis), mengatasi peradangan pada usus besar dan rektum (kolitis ulseratif), serta mengatasi gangguan pernapasan.
Deskripsi
Dosis
Dewasa : Dosis lazim : 1 – 6 tablet per hari, tergantung pada parah atau tidaknya penyakit yang diderita. Dosis ini harus dikurangi sedikit demi sedikit sampai taraf perawatan yang serendah mungkin. Dosis Perawatan : Sehari 1 – 4 tablet yang harus dibagi dalam 4 dosis terbagi.
Aturan Pakai
Eltazon lebih baik dikonsumsi segera sesudah makan dan sebelum tidur.
Cara Penyimpanan
Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya matahari dan jauhkan dari tempat yang lembab.
Kemasan
1 Blister @ 10 Kaplet
Efek Samping
Sakit perut atau gangguan pencernaan, mual, infeksi jamur, bingung, susah tidur, berat badan bertambah, merasa letih atau lemah, luka tidak cepat sembuh, menstruasi tidak teratur, insomnia, gelisah, keringat berlebih.
Interaksi Obat
- Pemberian bersamaan dengan calium depleting agent seperti ampoterisin B atau diuretik, bisa meningkatkan potensi terjadinya hipokalemia.
- Obat-obat antibiotik golongan macrolide dan cholestyramine menurunkan klirens obat-obat kortikosteroid. Hal ini akan meningkatkan konsentrasi kortikosteroid dalam plasma sehingga meningkatkan efeknya.
- Penggunaan bersama agen antikolinesterase (seperti, neostigmin, piridostigmin) dapat memperparah kondisi pasien myasthenia gravis.
- Kemungkinan terjadi perdarahan jika digunakan bersamaan dengan antikoagulan warfarin.
- Obat-obat kortikosteroid dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Dosis obat-obat anti diabetes mellitus mungkin perlu ditingkatkan.
- Kortikosteroid menurunkan konsentrasi plasma isoniazid.
- Baik kortikosteroid maupun bupropion dapat menurunkan ambang kejang.
- Penggunaan bersamaan dengan antibiotik fluoroquinolone (ciprofloxacin, levofloxacin) meningkatkan resiko terjadinya tendon pecah, terutama pada pasien lanjut usia.
- Obat yang menginduksi sitokrom P450 3A4 (CYP 3A4) (misalnya, barbiturat, fenitoin, karbamazepin, rifampisin) meningkatkan metabolisme kortikosteroid, sehingga menurunkan efeknya.
- Obat yang menghambat CYP 3A4 (misalnya, ketoconazole, itraconazole, ritonavir, indinavir, antibiotik macrolide seperti erythromycin) memiliki potensi untuk menghasilkan peningkatan konsentrasi plasma kortikosteroid, sehingga meningkatkan efeknya.
- Penggunaan dengan NSAID (seperti asam mefenamat, ibuprofen dll) meningkatkan resiko efek samping pada saluran pencernaan.
Kontra Indikasi
Tidak boleh dikonsumsi oleh penderita dengan kondisi di bawah ini :
- Hipersensitivitas terhadap obat prednisone
- Pasien dengan infeksi sistemik (kecuali kalau diberikan pengobatan microbial spesifik)
- Pasien dengan pemberian vaksin virus hidup pada pemberian dosis imunosupresif (respon serum antibodi berkurang)
- Pasien yang mengalami malaria otak
- Pasien penderita infeksi jamur sistemik
- Pasien penderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Pasien penderita penyakit lambung
- Pasien yang mengalami kejang
- Pasien penderita gagal jantung
- Pasien penderita diabetes melitus
- Pasien yang mengalami penyakit saluran pencernaan
- Pasien dengan gangguan fungsi hati
- Pasien dengan gangguan ginjal
- Anak-anak dan orang tua
- Ibu hamil dan menyusui.
Perhatian
Segmentasi
K Merah
Manufaktur
IFARS Pharmaceutical Laboratories
Ulasan
Belum ada ulasan.